Minggu, 05 Februari 2012

Ternyata Aku Jauh Lebih Beruntung


Hari ini,
lambang save street jogja
Kegiatanku dikampus tak begitu padat,bahkan bisa dibilang aku masih bisa pulang lebih awal dan beristirahat sejenak. Hari ini ada jadwalku untuk mengunjungi anak-anak pemulung di KP Pemulung Tegal Mojo Yogyakarta. Aku mengikuti sebuah komunitas pemberdayaan anak jalanan bernama “Save Street Child”. Aku mulai tertarik dan mengikutinya ketika aku baru saja duduk di bangku perkuliahan. Saat itu,Gina..salah satu teman sekelompok ospek fakultasku menawarkan untuk bergabung dengan komunitas tersebut.
Ini yang namanya gina :)
Ketika pertama aku datang ke wilayah tersebut,rasanya ada sesuatu yang menggetarkan hatiku. Mereka hidup dengan mengais sampah dan mengumpulkannya di tempat tinggal mereka yang bisa dibilang tidak layak huni. Mataku tertuju pada seorang anak kecil yang sedang berkutat dengan sampah-sampah itu. “Tidak takut anaknya sakitkah orang tua mereka itu?” Pikirku dalam hati. Balita-balita dan anak-anak itu hidup di lingkungan yang kumuh,tidak sakitkah mereka? Tumpukkan sampah itu tentu banyak sekali kumannya. Tapi mengapa mereka begitu riang dan tanpa ragu bermain di sekelilingnya?
Ini dia foto adik-adik di Tegal Mojo
Nasib mereka sangat memprihatinkan,mereka tak bisa mendapatkan pendidikan dan fasilitas kesehatan yang layak. Ya Allah..sungguh beruntungnya aku.. aku hidup di lingkungan yang layak,dengan orang-orang yang menyayangi dan mendidikku dengan kasihnya. Tetapi mereka? Bahkan orang tua mereka tak tahu sejauh mana mereka berkembang. Aku punya kesempatan untuk merasakan pendidikan yang layak,dengan fasilitas yang memadai. Tetapi mereka?bahkan hampir sebagian besar waktu mereka digunakan untuk mengais rezeki dari tumpukan sampah itu tanpa adanya kesempatan untuk mendapat pendidikan moral dan material yang lebih layak.
Aku yang sudah sebesar ini saja masih meminta uang kepada orang tuaku,segala biaya dan kebutuhanku terpenuhi oleh mereka. Tetapi anak-anak itu? Masih sekecil itu mereka sudah harus mencari uang untuk menopang keberlanjutan hidupnya. Allah Yaa Rabb..adilkah kehidupan ini untuk mereka??
Ini yoshua dan rahmah yang biasanya ngamen di lampu
merah kehutanan UGM

Melihatnya saja aku sudah merasa sedih dan tertekan. Apalagi mereka yang menjalaninya? Sungguh kuat dan tegar anak-anak itu. Semungil itu sudah harus merasakan kerasnya hidup.

Aku ingin menangis,sangat ingin..tapi ada sebuah kekuatan yang membuatku tak menangis..senyum mereka,ya..senyum mereka..dengan keadaan yang seperti itu saja mereka masih bisa tersenyum,masih bisa tertawa riang..
Aku malu,sangat malu kepada mereka..aku jauh lebih beruntung dari mereka. Tetapi apa yang telah aku lakukan?aku lebih sering mengeluh,aku lebih sering kurang bersyukur dengan apa yang aku miliki saat ini. Padahal sesungguhnya aku sudahlah sangat beruntung dibandingkan dengan mereka. Mohon ampunkan khilaf dan kufurku Ya Rabb..

1 komentar:

  1. baru tau gw bel kalo lw ikut2an yang beginian...

    tapi ya semoga semua doa dan usaha kita bisa membantu mereka ya..

    BalasHapus