Hanya Sekedar Cerita,
“Sebenarnya apa yang kau cari? kenapa sebenarnya kau ini?”
Umpat sahabat dekatku yang sudah sangat lama mengenalku. Aku hanya menarik
nafas panjang dan berlalu meninggalkan kamarnya.
“Sudah waktunya kau membuka hati..bukannya ayah dan ibumu
juga sudah menyuruhmu mengenalkan seorang lelaki kepada mereka?” Ia duduk di
sampingku yang sedang melukis di kamarku.
“Tidak semudah itu Din..”Ucapku pelan sambil ku goreskan
kuasku di kanvas tanpa menoleh ke arahnya.
“Kau mau terus-terusan seperti ini?hidup dengan
bayang-bayang masa lalu,begitu?” Sekarang ia menatapku tajam.
“Tidak begitu juga..aku hanya butuh waktu saja..”Ucapku
pelan sambil menatap ke arahnya dan kembali mengalihkan pandanganku ke kanvas.
“Kau ini..apa sebenarnya yang kau cari?apa maumu?”
“Akupun tak tahu apa yang ku mau..tak tahu apa yang aku
cari..”Ucapku sembari tersenyum. Sahabatku itu hanya menarik nafas panjang
ketika mendengar pernyataanku.
“Aku dan teman-teman hanya ingin melihat kau bahagia,hanya
itu..”Ucapnya murung.
“Saat ini aku bahagia..sangat bahagia..untuk apa kalian
susah payah memikirkan hal itu,lihatlah aku..bukannya setiap hari aku tertawa
bersama kalian?kita bebas melakukan apapun yang kita inginkan bukan?”
“Iya..kau tertawa,tapi kami tahu hatimu sepi..”Ucapnya
kembali murung. Aku hanya terdiam sembari kembali menggoreskan kuas ku.
“Tak mudah untukku membuka hati,untuk siapapun itu..dan aku
selalu merasa takut,sangat takut.. kau tahu kan,aku bukanlah siapa-siapa..ayahku
bukanlah seorang yang bertahta,aku tak punya apapun yang bisa ku banggakan,aku
tidaklah cantik..aku tak berpunya..aku takut ia hanya akan mencampakanku kelak dan
melukaiku..hanya itu..”Ucapku sembari mengusap tanganku yang terkena cat.
“Tidak semua orang seperti itu..siapa tahu salah satu dari mereka
mencintaimu apa adanya..cobalah dulu..setidaknya ijinkanlah mereka mengisi
hari-harimu..”Ucapnya. Aku hanya terdiam dan terus terdiam berdiri di depan standing lukisanku.
“Hariku sudah cukup terisi dengan kalian,aku masih bisa
tertawa hari ini..aku masih bisa bahagia dengan kalian,buat apa aku
mencobanya?bukankah tidak menjamin aku tak akan tersakiti?”Aku menatap tajam
kearahnya. Ia hanya menggelengkan kepala sembari berjalan menuju jendela di
kamarku.
“Kenapa kau jadi seperti ini?sudah dingin dan beku kah
hatimu?tidakkah kau ingin kembali merasakan sentuhan hangat perhatian dan kasih
sayang dari seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu?”Tanya nya kepadaku
yang sedari tadi menyibukkan diri dengan kuas-kuasku. Akupun menarik nafas
panjang.
“Suatu hari nanti pasti aku akan menghangatkannya
kembali..tapi tidak untuk saat ini, aku hanya ingin benar-benar yakin mana hati
yang tepat..”
“Sampai kapan kau akan terus begini?Kau ini cantik..baik..lembut,banyak sekali yang menginginkanmu..kau menunggu apa lagi?”
“Aku tak tahu..yang jelas sampai hadir seseorang yang tak
melihat rupa dan keadaan diriku saat ini..aku ingin ia mencintaiku apa adanya..dengan segala kurang dan lebihku..”Ucapku tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar