Kamis, 09 Februari 2012

Apa Adanya


Hanya Sekedar Cerita,
“Sebenarnya apa yang kau cari? kenapa sebenarnya kau ini?” Umpat sahabat dekatku yang sudah sangat lama mengenalku. Aku hanya menarik nafas panjang dan berlalu meninggalkan kamarnya.
“Sudah waktunya kau membuka hati..bukannya ayah dan ibumu juga sudah menyuruhmu mengenalkan seorang lelaki kepada mereka?” Ia duduk di sampingku yang sedang melukis di kamarku.
“Tidak semudah itu Din..”Ucapku pelan sambil ku goreskan kuasku di kanvas tanpa menoleh ke arahnya.
“Kau mau terus-terusan seperti ini?hidup dengan bayang-bayang masa lalu,begitu?” Sekarang ia menatapku tajam.
“Tidak begitu juga..aku hanya butuh waktu saja..”Ucapku pelan sambil menatap ke arahnya dan kembali mengalihkan pandanganku ke kanvas.
“Kau ini..apa sebenarnya yang kau cari?apa maumu?”
“Akupun tak tahu apa yang ku mau..tak tahu apa yang aku cari..”Ucapku sembari tersenyum. Sahabatku itu hanya menarik nafas panjang ketika mendengar pernyataanku.
“Aku dan teman-teman hanya ingin melihat kau bahagia,hanya itu..”Ucapnya murung.
“Saat ini aku bahagia..sangat bahagia..untuk apa kalian susah payah memikirkan hal itu,lihatlah aku..bukannya setiap hari aku tertawa bersama kalian?kita bebas melakukan apapun yang kita inginkan bukan?”
“Iya..kau tertawa,tapi kami tahu hatimu sepi..”Ucapnya kembali murung. Aku hanya terdiam sembari kembali menggoreskan kuas ku.
“Tak mudah untukku membuka hati,untuk siapapun itu..dan aku selalu merasa takut,sangat takut.. kau tahu kan,aku bukanlah siapa-siapa..ayahku bukanlah seorang yang bertahta,aku tak punya apapun yang bisa ku banggakan,aku tidaklah cantik..aku tak berpunya..aku takut ia hanya akan mencampakanku kelak dan melukaiku..hanya itu..”Ucapku sembari mengusap tanganku yang terkena cat.
“Tidak semua orang seperti itu..siapa tahu salah satu dari mereka mencintaimu apa adanya..cobalah dulu..setidaknya ijinkanlah mereka mengisi hari-harimu..”Ucapnya. Aku hanya terdiam dan terus terdiam berdiri di depan standing lukisanku.
“Hariku sudah cukup terisi dengan kalian,aku masih bisa tertawa hari ini..aku masih bisa bahagia dengan kalian,buat apa aku mencobanya?bukankah tidak menjamin aku tak akan tersakiti?”Aku menatap tajam kearahnya. Ia hanya menggelengkan kepala sembari berjalan menuju jendela di kamarku.
“Kenapa kau jadi seperti ini?sudah dingin dan beku kah hatimu?tidakkah kau ingin kembali merasakan sentuhan hangat perhatian dan kasih sayang dari seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu?”Tanya nya kepadaku yang sedari tadi menyibukkan diri dengan kuas-kuasku. Akupun menarik nafas panjang.
“Suatu hari nanti pasti aku akan menghangatkannya kembali..tapi tidak untuk saat ini, aku hanya ingin benar-benar yakin mana hati yang tepat..”
“Sampai kapan kau akan terus begini?Kau ini cantik..baik..lembut,banyak sekali yang menginginkanmu..kau menunggu apa lagi?”

“Aku tak tahu..yang jelas sampai hadir seseorang yang tak melihat rupa dan keadaan diriku saat ini..aku ingin ia mencintaiku apa adanya..dengan segala kurang dan lebihku..”Ucapku tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar