Kakiku melangkah tanpa ragu
menyusuri jalanan setapak kecil,sesekali aku berlari-lari kecil sembari
menikmati sejuknya udara di desaku. Sebuah desa terpencil dengan penduduk yang
tidak terlalu banyak. Dengan mayoritas mata pencahariannya adalah di bidang
pertanian.
Dengan latar belakang inilah aku memilih
untuk terjun ke sebuah pendidikan dalam bidang pertanian. Aku,adalah seorang
gadis yang sedang berjalan menyusuri terjalnya kehidupan dalam proses pencarian
jati diri dan pencapaian sejuta mimpi.
Lelah ku mengitari indah alam pedesaan ini,aku bergegas kembali ke rumahku,ku cuci tangan dan kaki dan ku basuh wajahku.
"Cepat bersihkan badanmu..tolong antarkan sayuran itu tempat Bude ya.."
"Sekarang?"
"Iya..kalau nanti-nanti keburu layu.."
"Iya bu..?Ucapku sambil menurunkan celana panjangku yang ku naikkan saat mencuci kaki tadi dan memakai kembali jilbabku.
Rumah bude tidak terlalu jauh dari rumahku,sekitar dua kilometer saja. sesampainya disana ternyata rumah bude sedang kedatangan tamu. Aku masuk lewat pintu belakang.
"Bude.."Panggilku. Tetapi tidak ada jawaban. Tampaknya seluruh anggota dari keluarga ini sedang sibuk di ruang tamu. Aku masuk ke ruang tengah. Di pintu aku berpapasan dengan seoranag lelaki,mungkin 5 atau 6 tahun lebih tua dari aku. Aku tersenyum sambil menganggukan kepala,ia pun tersenyum ramah.
"Eh Bel..sini sini..ini lho ada keluarga Mbah dari Jakarta.."Ucap Bude sambil menarik tanganku,aku hanya tersenyum ketika Bude memperkenalkan aku kepada rombongan keluarga itu. Tak lama kemudian aku berpamitan pulang dengan alasan Ibu sudah menungguku. Padahal aku tak begitu suka berada di tengah-tengah orang-orang yang terbilang asing untukku.
"Bude dirumah dek?"Tanya Ibu ketika aku masuk ke dapur. Aku hanya mengangguk sembari melepas jaketku.
"Dirumah Bude lagi ada tamu Bu..katanya keluarga Mbah..tapi aku nggak pernah liat tuh muka-mukanya.."Ucapku acuh sambil membuka lemari pendingin dan mengambil air putih.
"Siapa?"Tanya Ibu mendekatiku. Aku hanya menggeleng sambil meneguk air putih itu.
"Cepat bersihkan badanmu..tolong antarkan sayuran itu tempat Bude ya.."
"Sekarang?"
"Iya..kalau nanti-nanti keburu layu.."
"Iya bu..?Ucapku sambil menurunkan celana panjangku yang ku naikkan saat mencuci kaki tadi dan memakai kembali jilbabku.
Rumah bude tidak terlalu jauh dari rumahku,sekitar dua kilometer saja. sesampainya disana ternyata rumah bude sedang kedatangan tamu. Aku masuk lewat pintu belakang.
"Bude.."Panggilku. Tetapi tidak ada jawaban. Tampaknya seluruh anggota dari keluarga ini sedang sibuk di ruang tamu. Aku masuk ke ruang tengah. Di pintu aku berpapasan dengan seoranag lelaki,mungkin 5 atau 6 tahun lebih tua dari aku. Aku tersenyum sambil menganggukan kepala,ia pun tersenyum ramah.
"Eh Bel..sini sini..ini lho ada keluarga Mbah dari Jakarta.."Ucap Bude sambil menarik tanganku,aku hanya tersenyum ketika Bude memperkenalkan aku kepada rombongan keluarga itu. Tak lama kemudian aku berpamitan pulang dengan alasan Ibu sudah menungguku. Padahal aku tak begitu suka berada di tengah-tengah orang-orang yang terbilang asing untukku.
"Bude dirumah dek?"Tanya Ibu ketika aku masuk ke dapur. Aku hanya mengangguk sembari melepas jaketku.
"Dirumah Bude lagi ada tamu Bu..katanya keluarga Mbah..tapi aku nggak pernah liat tuh muka-mukanya.."Ucapku acuh sambil membuka lemari pendingin dan mengambil air putih.
"Siapa?"Tanya Ibu mendekatiku. Aku hanya menggeleng sambil meneguk air putih itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar